Sabtu, 13 Desember 2008

Jenis UPS

Passive standby (UPS level 3-offline)
UPS ini termasuk UPS jenis entry level yang murah untuk menangani listrik yang mati mendadak, turunya tegangan (sangs), dan lonjakan listrik (surge). Perubahan tegangan atau frekuensi listrik tidak ditangani oleh UPS ini.

Line-interavtive (UPS level 5-simulated)
UPS ini dilengkapi dengan kemampuan mencegah hubung singkat/korsleting dan memiliki kemampuan untuk meminimalkan charger pada arus listrik. UPS juga mampu mentoleransi turun-naik tegangan dengan bantuan baterenya meskipun hal ini menyebabkan umur batere jadi pendek.

Double convertion (UPS level 9-online).
Jenis ini menawarkan proteksi listrik paling lengkap dimana inverternya bekerja seara online/rutin dalam menghasilkan daya listrik yang murni (beersih dan stabil). UPS jenis ini biasanya mahal dan dipakai pada perkantoran karena kemempuan proteksi dan backup dayanya lebih terjamin dibandingkan dua jenis UPS sebelumnya.
(PC+, 100 solusi masalah PC)

Senin, 22 September 2008









Senin, 21 Juli 2008

Koneksi PIO dan UDMA

Metode koneksi pada perangkat storage (harddisk dan optical drive) dikenal dengan sebutan PIO dan UDMA. PIO (programmed I/O) masih memanfaatkan sebagian besar pengolahan pada prosesor untuk melakukan transfer data antara harddisk dengan RAM. Karenanya model transfer PIO lebih lamban (maksimal 16,6MB/detik). Sementara UDMA (ultra Direct Memory Acces) memanfaatkan chipset pada motherboard untuk menengani transfer data sehingga prosesor tidak dan dapat bekerja lebih cepat mengolah data dan lainnya. Koneksi UDMA ini dapat disebut pula koneksi ATA atau IDE yang biasa kita kenal pada harddisk. Baik PIO dan UDMA memeiliki beberapa versi yang menunjukkan kecepatan transfer maksimumnya secara teoritis.
Standar Koneksi
Transfer Data Maksimum
PIO
3,3 MB/s
PIO 1
5,2 MB/s
PIO 2
8,3 MB/s
PIO 3
11,1 MB/s
PIO 4
16,6 MB/s
UDMA mode 1
25 MB/s
UDMA mode 2 (UDMA/33)
33,3 MB/s
UDMA mode 3
44,4 MB/s
UDMA mode 4 (UDMA/66)
66,6 MB/s
UDMA mode 5 (UDMA/100)
100 MB/s
UDMA mode 6 (UDMA/133)
133 MB/s
(sumber: PC+, 100 solusi masalah PC)

Overclock di Mainboard

verclock pada intinya adalah mengatur frekuensi procesor ke tingkat yang lebih tinggi daripada nilai setandarnya. Kecepatan prosesor standar adalah hasil perkalian faktor pengali (multiplier) dan FSB (front side bus). Jadi apabila kecepatan prosesor asli adalah 2,8 GHz, angka tersebut merupakan hasil perkalian 7x400MHz (7 multiplier dan 400MHz FSB). Kita dapat mengubah FSB prosesor menjadi 420MHz sehingga kecepatannya menjadi 7 x 420 MHz atau 2,94GHz. Untuk elakukan hal ini silahkan masuk ke BIOS lalu cari di menu yang mengatur frekuensi, biasanya beranama Frequency/ voltage control. Secara perlahan, naikkan kecepatan sekitar 5MHz. lalu, uji kesetabilan system dengan program SiSoft Sandra, SuperPI, atau 3Dmark. Bila system tidak hang, naikkan lagi 5MHz dan begitu seterusnya sampai system stabil.

Perlu diketahui bahwa tidak semua motherboard menyediakan menu mengubah frekuensi. Yang ppaling lengkap adalah yang menyediakan pengubahan frekuensi dan juga voltase prosesor, memori, dan chipset. Pabrikan seperti Asus, MSI, Gigabyte, Abit, atau DFI biasanya memiliki menu BOIS yang cukup luas untuk melakukan overclock. Perlu diingat bahwa peambahan frekuensi prosesor akan menambah panas suhu system. Apalagi kalau kita juga menambah volase. Disarankan memakai kipas khusus prosesor dan jangan memakai pedingin standar standar bawaan prosesor. Sebenarnya banyak liku-liku overclock lainnya seperti frekuensi memori, PCI, dan sebagainya. Namun langkah intinya hanya seperti yang diuraikan tadi.
(PC+, 100 solusi masalah PC)

Minggu, 10 Februari 2008

Brontok Bro

Melanjuti tulisan sebelumnya tentang virus brontok, ternyata ada beberapa yang melaporkan bahwa utility yang ada tidak bisa dipakai. Bahkan sewaktu masuk ke safe mode, ternyata virus juga tidak bisa dibersihkan.
Setelah mencari informasi, ternyata terdapat satu varian dari virus ini, yaitu Rontokbro.N. Saktinya virus ini, walaupun masuk safe mode, ternyata virus ini tetap aktif. (seperti sudah termutasi saja
Untuk itu, berikut ini adalah langkah yang harus dilakukan untuk memulai pembersihan virus adalah masuk ke safe mode dalam modus command prompt, lalu menghentikan virus yang sedang aktif. Dengan cara berikut :
1. Restart komputer dan masuk dalam mode “safe mode with command prompt”, dengan cara menekan tombol [F8] ketika komputer restart, hal ini dimaksudkan agar virus Rontokbro tidak aktif pada posisi ”safe mode” dan komputer tidak melakukan restart selama proses pembersihan.
2. Setelah masuk mode ”Command Prompt” tekan tombol [CTRL] + [ALT] + [Del] secara bersamaan, kemudian pilih [Task Manager], setelah layar Task Manager muncul, klik menu [File] pilih [New Task (Run..), kemudian ketik [explorer] pada jendela [create new task file] setelah itu klik enter.
Kemudian akan muncul layar desktop (layaknya masuk ke mode “safe mode”)
Setelah itu bersihkan mempergunakan antivirus (jangan lupa DIUPDATE !!!!). Salah satu cara membersihkannya bisa dilihat disitus vaksin.com.
Bagi rekan-rekan yang mempunyai Antivirus yang mampu mendeteksi/membersihkan virus ini,tolong komentarkan versi Antivirus yang dipakai. Sehingga bisa membantu yang lainnya.
Saat ini yg dilaporkan sukses mendeteksi dan membersihkan adalah Norman.Download saja versi trialnya (30 hari), jangan lupa berikan email valid untuk mendapatkan test-code untuk 30 hari.

Selasa, 22 Januari 2008